Posted by: Keluarga Pelancong | March 2, 2009

Buku : Mengapa Bertahan di Negeri Orang

Seribu satu alasan manusia merantau. Ribuan kilometer meninggalkan orang tua dan kerabat. Sebagian besar untuk mencari penghidupan. Seribu satu alasan pula mengapa mereka kemudian memilih bertahan di negeri orang. Penasaran mengapa? Silakan simak isi buku ini :

buku21

Buku ini merupakan buku keroyokan pertama saya. Di tanah air buku ini bisa didapatkan online melalui ACI Publishing (silviaaslami@yahoo.com).

Buku ini dan beberapa buku terbitan ACI Publishing lain bisa didapatkan pula di Jepang (milis PPI Jepang), Amerika (melalui IMSA), Jerman dan sekitarnya (hubungi saya langsung).

Selamat membaca!

Posted by: Keluarga Pelancong | March 2, 2009

Buku : Kiat Sukses Menaklukkan Mahalnya Kehidupan

Bulan ini bulan ujian. Tak bisa bekerja sambilan secara maksimal. Uang di tabungan hanya cukup untuk memnuhi kebutuhan dasar : Bayar sewa apartemen, asuransi dan listrik serta sisa sedikit untuk makan sehari-hari.

Cerita ini tak asing bagi keluarga mahasiswa seperti kami dulu. Di salah satu episode kehidupan berat namun sarat hikmah. Yang sambil kuliah juga mesti bekerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Yang terbiasa hidup dengan jumlah uang minimal di tabungan dan tak mau terus menerus mengeluh pada keluarga untuk minta kiriman. Padahal biaya hidup juga tak murah.

Mahalnya biaya hidup adalah tantangan. Untuk dicermati dan belajar banyak hal darinya. Karena mahal, kami harus belajar hidup sehemat mungkin. Setiap pengeluaran diatur secara cermat. Bagaimana? Jawabannya ada dalam buku ini :

buku1

Buku ini hasil keroyokan bersama teman-teman terbitan ACI Publishing.  Berminat?

Harga Rp. 30.000 bisa didapatkan di acipublishing kontak silviaaslami@yahoo.com

atau kunjungi http://acipublishing2007.multiply.com

Posted by: Keluarga Pelancong | June 26, 2007

Perang Melawan Denglisch

Tak hanya bahasa indonesia kelimpungan diserbu bahasa asing seperti inggris. Pun ahli bahasa jerman merasa kewalahan atas serbuan bahasa dari negeri Ratu Elizabeth ini.

 

Denglisch adalah sebuah istilah untuk bahasa campuran antara jerman (deutsch) dan inggris (englisch). Wikipedia edisi bahasa jerman menyebutkan bahwa denglisch adalah kata atau frase jerman yang terbentuk akibat kuatnya pengaruh bahasa inggris.

 

Definisi konsep denglisch masih bervariasi di antara ahli bahasa : sebagian berpendapat bahwa suatu kata atau frase disebut denglisch, contohnya bila kata kerja atau kata sifat bahasa inggris diambil alih dalam bahasa jerman, meski telah cukup kata-kata jerman yang memiliki ekspresi sama. Fenomena terjemahan bebas dari bahasa inggris ke jerman terkadang juga disebut denglisch. Pula penggunakan kata atau frase bahasa inggris yang digunakan di sela-sela kalimat berbahasa jerman. Contohnya adalah kata callcenter, sale dan carsharing.

 

Lebih 1200 tahun lamanya, bangsa Jerman berkembang hingga mencapai kemajuan seperti sekarang. Pun bahasa mereka. Berada di tengah-tengah Eropa yang memiliki bahasa berpengaruh lainnya, bahasa jerman mengalami pertukaran, pertambahan, dan aneksasi. Antara lain dengan bahasa latin, yunani, perancis, serta italia. Serta dua ratus tahun terakhir dengan bahasa inggris.

 

Masalah pengaruh antar bahasa bukan isu baru bagi bahasa jerman. Bahasa lain dari Eropa tengah, utara dan timur juga banyak meminjam kata-kata jerman. Namun ada masa-masa dimana pengaruh bahasa luar lebih banyak masuk dan membahayakan bahasa negeri ini.

 

Pada abad 17, bahasa negeri Hitler ini mengalami pengaruh kuat dari bahasa latin dan perancis. Memaksa para pencinta dan pelindung bahasa jerman bahu-membahu untuk menghentikannya pengaruh berlebihan linguistik perancis. Saat itulah mulai muncul “Himpunan bahasa Jerman”. Melalui himpunan ini, bahasa jerman dijaga perkembangannya, diperhatikan, dan dicintai. Muncul orang-orang seperti Martin Luther yang menggunakan bahasa jerman dalam khotbah dan doa yang dipimpinnya. Atau Gottfried Wilhelm Leibniz, perintis bahasa jerman sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Juga  Gotthold Ephraim Lessing, Friedrich Schiller dan Johann Wolfgang von Goethe, yang berhasil menunjukkan bahwa bahasa jerman dapat dipakai sebagai media seni bahasa.

 

Teknologi informasi memegang peran dalam pembentukan denglisch di jerman. Pesatnya informasi melalui berbagai media mulai radio, televisi dan internet, membuat orang mengenal membaca dari lebih banyak sumber.

 

Denglisch memiliki citra buruk. Dia tak sesuai dengan konsep linguistik jerman dan tak dapat ditentukan jenisnya oleh kriteria ilmu pengetahuan. Penggunaannya ditentang oleh dunia linguistik dan himpunan bahasa jerman. Terutama di media massa, poster-poster iklan, dsb.

 

Maraknya penggunaan kata-kata inggris dalam bahasa jerman menuai kritik dari tokoh politik. „Kita butuh perluasan konsep mengenai perlindungan konsumen,“ kata Julia Klöckner, seorang ututsan dari partai CDU akhir maret 2007. Pemakian berlebihan kata-kata inggris tak perlu seringkali membuatnya jengkel. Dia merasa asing, menemukan sebuah „Eye-Makeup-Remover“ tanpa ada keterangan dalam bahasa jerman di sebuah rak supermarket jerman.

 

Menurut ahli politik budaya Gitta Connemann, denglisch akan menyebabkan bangsa jerman kehilangan salah satu produk budaya, yakni bahas amereka. „Orang Jerman tak kan mampu berbicara,“ katanya menyalahkan menurunnya kompetensi berbahasa dalam masyarakat.

 

Institusi Yayasan Bahsa Jerman dan Himpunan Bahasa Jerman sangat mendukung pendapat kedua ahli politik tersebut. Seorang anggota bernama Menno Aden merasa bahwa mesti bangsa Jerman merupakan pelopor perlindungan konsumen di Eropa,  dia melupakan perawatan bahasanya sendiri.

 

Akan tetapi, Aden mengkalrifikasi bahwa hal ini tak berarti bangsa Jerman anti perubahan. „Kami bukan pemburu kata-kata asing.“ Jika seseorang tak menunjukkan sinyal „berhenti“, maka tak seorang akan tahu bahwa bahasa jerman telah berada di ujung tanduk.

 

Banyak kalangan juga menghimbau para tokoh politik untuk memberi contoh baik kepada masyarakat. Dengan menggunakan bahasa jerman secara benar. Dokumen-dokumen milik lembaga perwakilan rakyat dan pemerintah federal sebaiknya ditulis dalam bahasa jerman ynag mudah dimengerti. Dan yang penting, di perusahaan-perusahaan besar seperti Telekom dan perusahaan kereta api, mesti menyajikan teks berbahasa jerman.

 

Bahasa adalah budaya sebuah bangsa. Perlu daya upaya semua pihak untuk melestarikannya.

Posted by: Keluarga Pelancong | June 11, 2007

G-8 dan Perlindungan Lingkungan

Setelah sempat diwarnai protes, unjuk rasa dan kekacauan di Rostock, pertemuan kepala negara industri terkemuka ke-33 negara industri terkemuka G-8 menghasilkan beberapa keputusan penting. Diantara menyangkut perlindungan lingkungan. Jerman pun dapat diuntungkan secara ekonomi olehnya.

Pertemuan tingkat tinggi negara-negara G-8 berlangsung 6 – 8 Juni lalu di Hotel Kempinski, Heiligendamm, pantai timur Jerman. Unjuk rasa mewarnainya sebelum dan ketika konferensi berlangsung.

Dua hari sebelum acara dimulai, di kota Rostock, kota terdekat dengan lokasi penyelenggaraan pertemuan, para pengunjuk rasa melempar bom-bom molotov, mencungkil plester trotoar dan melempari para petugas keamanan. Ratusan polisi dan demonstran terluka karenanya. Sekira sepuluh ribu orang berusaha menerobos pagar kawat berduri di sekeliling lokasi konferensi. Sebagian bahkan berkemah di sekitarnya. Dan delapan belas ribu petugas keamanan dikerahkan oleh pemerintah Jerman selama acara berlangsung.

Kanzelir Jerman Angela Merkel mengklaim pertemuan berjalan sukses. Mereka menghasilkan beberapa keputusan penting. Diantaranya mengenai bantuan negara makmur untuk penanggulangan AIDS di Afrika, masalah iklim dan perlindungan lingkungan, serta raket pertahanan milik Amerika di Eropa.

Dalam masalah iklim, Amerika telah melangkahkan persepsinya mendekati rekan-rekannya di Eropa. Bush tak hanya menerima pengertian perubahan iklim drastis tak alami ditinjau dari beberapa hipotesa. Dirinya, juga telah menerima maksud kepala-kepala negara lain untuk mengurangi gas rumah kaca secara drastis.

Merkel menerangkan di siang hari tanggal 7 Juni bahwa semua kepala negara telah setuju bahwa negosiasi mengenai pembatasan emisi karbon dioksida mesti diteruskan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pun Presiden Bush yang sebelumnya tak sependapat dan berpendirian hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, semua peserta sekata untuk megurangi emisi karbon dioksida hingga setengahnya hingga tahun 2050 „menjadi setengah emisi saat ini secara serius.“ Jika tujuan jangka panjang ini berhasil, diharapkan dapat menghindari lonjakan dua derajat Celsius temperatur bumi.

Kanselir Merkel sangat puas karenanya. Menurutnya, hasil kompromi ini merupakan langkah besar, sehingga para menteri lingkungan hidup memiliki mandat untuk memufakati pengurangan buangan CO2 sesuai hasil konferensi Kyoto dalam pertemuan di Bali bulan Desember nanti. Juga Sekretaris jenderal PBB, Ban Ki-Moon, menyambut gembira akan persamaan persepsi para kepala negara negara industri terkemuka.

Ekonomi Jerman menyambut positif salah satu hasil pertemuan tingkat tinggi ini. Bersama menekan jumlah gas rumah kaca dan penggunaan energi secara hemat serta membatasi kenaikan 1,5 – 2,5 derajat temperatur dunia adalah sebuah program pertumbuhan bagi ekonomi dan ekspor Jerman. „Makin cepat kerangka perlindungan iklim dunia terbentuk, maka industri akan sesegera mungkin berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan,“ menurut seorang juru bicara Siemens.

 

Sebagai kampiun produsen energi alternatif, ekonomi Jerman berada dalam posisi bagus untuk memerangi efek gas rumah kaca. Sehingga produsen mesin-mesin Jerman dapat menawarkan teknik-teknik sangat hemat energi dan hemat bahan baku. „Perusahaan-perusahaan kami akan dapat menciptakan segalanya, dari pompa, teknologi penggerak hemat energi, hingga penghasil listrik,“ kata bos Ikatan Mesin dan Instalasi Jerman (VDMA) Hannes Hesse kepada surat kabar Die Welt setelah konferensi usai. Akan tetapi, „Semua tak bisa didapatkan cuma-cuma.“ Para pelanggan, tambahnya, yang ingin menggunakan teknologi ramah lingkungan buatan Jerman, juga harus merogoh kocek dalam-dalam.

Posted by: Keluarga Pelancong | June 6, 2007

Berlayar ke Amerika di Deutsche Auswandererhaus

Migrasi warga Eropa ke negeri baru memiliki sejarah panjang dan penuh warna. Sejak pertengahan abad 19, jutaan warga Eropa melakukan migrasi besar-besaran, terutama dengan tujuan Amerika Serikat dan Kanada. Di awal abad 20, sekitar 70 juta orang melakukan eksodus dari Eropa, baik karena alasan sosial, politik, maupun  ekonomi. Bremerhaven, kota pelabuhan yang baru didirikan tahun 1827 oleh walikota Bremen, Johann Smidt (1773-1857), merupakan salah satu pelabuhan pintu keluar para emigran. Tercatat lebih dari 7,2 juta orang bermigrasi antara tahun 1830 hingga 1974 melalui Bremerhaven. Sekitar 3,7 orang berasal dari Jerman, 3,4 juta dari Eropa Timur dan Tenggara dan sisanya dari Skandinavia.

 

Migrasi bertalian erat dengan harapan. Harapan akan kehidupan yang lebih baik, di negeri yang baru. Prinsip harapan ini telah berlaku di sekitar tahun 1840, saat  fenomena gelombang besar  migrasi trans-atlantik pertama ke Amerika dimulai. Di salah satu tempat dimana mereka meninggalkan daratan Eropa, yakni Bremerhaven, berdiri museum bertema migrasi terbesar di benua ini.  Museum ini dibangun untuk mengenang  para emigran dan nasib yang mengiringinya. Disini ditampilkan poin-poin perjalanan emigran dari pelabuhan hingga negara tujuan, sehingga kita mendapatkan gambaran bagaimana 150 tahun lalu orang meninggalkan tanah air mereka melalui Bremerhaven dengan sebuah kapal menuju negeri yang sama sekali asing. Poin-poin yang ditampilkan antara lain : perjalanan emigran dari tanah air ke pelabuhan, pelayaran ke seberang melalui lautan atlantik dengan kapal emigran yang penuh sesak, dan kecemasan selama penantian di tempat kontrol imigran di Ellis Island, New York.

 

Deutsche Auswandererhaus dibangun di tepi Pelabuhan Baru Bremerhaven, tempat kapal-kapal pengangkut emigran dulunya membawa mereka ke dunia baru. Museum tiga lantai  ini baru selesai direnovasi dan dibuka kembali sejak 8 Agustus 2005 lalu. Museum yang memiliki ruang pamer seluas 2.200 meter persegi ini dilengkapi dengan berbagai macam media elektronik, sehingga pengunjung bisa mengetahui lebih jauh tentang sejarah perpindahan manusia ke dunia baru.

 

Setelah melakukan registrasi melalui resepsionis, setiap pengunjung akan dibekali sebuah kartu pass. Kartu ini nantinya dapat digunakan untuk membaca dan mendengarkan sejarah, cerita, maupun pengalaman para emigran melalui media elektronik yang ada.

 

Perjalanan di dalam Deutsche Auswandererhaus dimulai di sebuah rekonstruksi Wartehalle atau Ruang Tunggu bagi penumpang kelas tiga, lengkap dengan tungku pemanas jaman dulu di Pelabuhan Baru Bremerhaven. Melalui sebuah pengeras suara, diperkenalkan sedikit tentang sejarah Bremerhaven sebagai kota pelabuhan dalam bahasa jerman dan inggris. Di dalam ruang ini terdapat beberapa gambar litografi, menggambarkan Pelabuhan Lama dan Baru Bremerhaven di pertengahan abad 19.  Ruang Tunggu pertama milik Norddeutsche Lloyd (NDL) dibangun pada tahun 1869.

 

Setelah pengenalan usai, terbuka sebuah pintu di samping Ruang Tunggu. Di luarnya, terlihat sebuah tangga kayu kusam menuju bagian atas museum, mengantarkan kita ke dermaga pelabuhan. Atmosfir berbeda segera saya rasakan ketika memasuki dermaga. Angin dingin berhembus pelan, menggambarkan suasana pagi hari di pertengahan abad 18. Di tepi dermaga, terlihat dinding Kapal Uap “Lahn” yang sedang bergoyang karena ombak. Beberapa orang (aslinya adalah kumpulan patung) bergerombol di sana. Koper-koper dan barang bawaan lainnya bertumpuk di dekatnya. Seorang pekerja pengangkut barang duduk di sebuah sudut.

 

Di sepuluh tahun pertama sejak pelabuhan dibangun, sekitar 10.000 orang meninggalkan Eropa melalui Bremerhaven  setiap tahunnya. Saat itu, seringkali sebagian besar dari mereka mesti berminggu-minggu menunggu kapal layar yang akan merapat  ke dermaga, dengan kondisi sanitasi yang buruk. Mereka seringkali menjadi sasaran penjambret  dan pencuri. Untuk menolong mereka dari keadaan menyedihkan ini, dibangun Auswandererhaus (Rumah Emigran) di tahun 1850. Gedung ini dulunya merupakan gedung terbesar di Bremerhaven dan menawarkan tempat menginap bagi hingga 2000 orang. Bisnis emigrasi segera tumbuh dengan pesat, pelabuhan diperluas. Tahun 1854, Bremerhaven dipenuhi oleh hampir 77.000 gang bagi para emigran dan menyalip Le Havre, menjadikannya sebagai Pelabuhan Emigran terbesar di Eropa saat itu.

 

Berikutnya, dengan papan penunjuk berbahasa jerman dan inggris, kita dipandu memasuki  jantung museum, bernama Galerie 7 Millionen atau Galeri 7 Juta. Galeri ini terdiri dari banyak sekali laci kayu berisi sekitar 2000 data dan pengalaman para emigran dari masa ke masa. Salah satu contoh adalah biografi Löb Strauss yang meninggalkan Jerman tahun 1847, dan enam minggu kemudian sampai ke Amerika Serikat dengan nama Levi Strauss – dan disana menjadi  terkenal di seluruh dunia karena celana katun buatannya.

 

Dengan menggesekkan kartu pass yang kita miliki ke sebuah media audio yang tersedia, kita juga dapat  mendengarkan berbagai alasan yang melatarbelakangi mereka  menyeberangi lautan menuju negeri baru.

 

Pada abad 19, terjadi ledakan penduduk yang cukup signifikan di Jerman, akibat  tingginya angka kelahiran dan bertambahnya usia harapan hidup. Sementara itu, lapangan pekerjaan jauh berkurang akibat industrialisasi. Kedua faktor ini menyebabkan krisis ekonomi tingginya angka pengangguran, kemiskinan dan kelaparan. Mereka kehilangan harapan akan kehidupan yang lebih baik di negerinya sendiri. Sementara itu, cerita-cerita dari mereka yang telah sukses setelah bermigrasi ke Amerika, semakin memperkuat tekad untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negeri baru.

 

Sejak tahun 1933 hingga 1941, sebagian besar orang meninggalkan Eropa akibat perang. Sekitar 278.000 dari sekitar 530.000 orang Yahudi meninggalkan Jerman pada masa tersebut. Namun, hanya sedikit yang dari mereka memilih Bremerhaven sebagai pintu keluar, karena ketatnya pengawasan oleh pemerintah disana. Setelah perang dunia kedua, banyak pengungsi, tawanan perang, bekas penghuni kampf konsentrasi Nazi dan mereka yang kehilangan tanah air dipindahkan ke negeri baru.

 

Dari Galeri 7 Juta kita dipersilahkan menaiki “kapal”, yakni ruangan museum di lantai tiga yang didesain mirip kapal laut. Dari luar ruangan, terlihat kabin-kabin kapal di sebelah kanan, sementara di sebelah kiri adalah banyak jendela dengan pemandangan laut lepas. Berada di dalamnya serasa berada di sebuah kapal yang sesungguhnya.

 

Perkembangan teknik pelayaran dari kapal layar ke kapal uap mengubah kondisi pelayaran mengarungi Atlantik. Pelayaran berbahaya dan memakan waktu berminggu-minggu berganti menjadi pelayaran cepat dan nyaman.

 

Sebagai motor bisnis emigrasi melalui Bremerhaven adalah  Norddeutsche Lloyd (NDL). Produsen dan operator kapal yang didirikan di Bremerhaven tahun 1857 ini merupakan salah satu galangan kapal terbesar dan tersukses di dunia. Awalnya mereka memproduksi kapal uap untuk mengangkut emigran. Akhir abad 19 merupakan jaman keemasan NDL. Setiap minggu mereka mengoperasikan sebuah kapal  untuk berlayar ke Amerika. Kapal uap empat cerobong buatan mereka  terkenal di dunia. Bremerhaven menjadi pelabuhan emigrasi paling disukai di Eropa Timur. Di tahun 1920-an saat bisnis emigrasi mulai cerah kembali,  NDL mulai mengoperasikan kapal uap cepat buatannya.

 

Di dalam “kapal”, perjalanan dimulai di ruang kelas tiga kapal layar Bremen,  kapal uap Lahn dan kapal uap cepat Colombus. Di ruang kabin pertama terlihat suasana dek sebuah kapal layar Bremen yang mulai berlayar tahun 1854.  Untuk sampai ke seberang samudera, diperlukan waktu antara 6 hingga 12 minggu. Kapal layar penuh ini mulanya digunakan untuk mengangkut komoditi  seperti kapas, tembakau dan teh dari Amerika ke Eropa. Agar tak pergi dengan keadaan kosong, sebagian gudang kapal disewakan kepada para emigran. Keadaan kapal berkapisitas 250 penumpang ini menyedihkan.  Banyak emigran menderita penyakit akibat kurangnya sanitasi dan  persediaan makanan di atas kapal.

 

Pada pertengahan abad 19, mulai dibuat kapal uap. Tak tergantung angin dan cuaca, kapal ini dapat sampai di tujuan dengan lebih cepat. Delapan hingga 15 hari diperlukan untuk berlayar dari Eropa menuju Amerika. Keadaan di dalam kapal lebih baik dibanding kapal layar. Dalam satu kabin kapal, berisi belasan tempat tidur penumpang.

 

Sejak tahun 1890-an, campuran baja mulai digunakan dalam pembuatan kapal, sehingga orang dapat memproduksi kapal lebih besar. Kemjuan pembuatan mesin juga menyebabkan pelayaran samudera menjadi lebih cepat. Sekitar lima hari diperlukan untuk berlayar dari Bremerhaven ke New York.

 

Tujuh puluh persen emigran asal Eropa memasuki  Amerika Serikat melalui New York. Hingga tahun 1875, setiap orang bisa memasuki Amerika dengan bebas. Dengan makin melonjaknya jumlah imigran, pemerintah Amerika memberlakukan peraturan secara lebih ketat. Namun hanya dua hingga tiga persen imigran mesti kembali ke negara asalnya antara tahun 1892 hingga 1954. Ellis Island, alias pulau air mata, adalah stasiun emigran terbesar di Amerika Serikat. Sebanyak 24 juta emigran melaluinya saat masuk negeri ini antara 1892 hingga 1954. Disini dilakukan formalitas kontrol terhadap para emigran. Setelah diperiksa kesehatannya, setiap emigran disodori bebarapa pertanyaan pribadi, sebelum disahkan sebagai warga baru Amerika Serikat.

 

Bisnis emigrasi mulai meredup di awal tahun 1960-an, saat kapal laut tak lagi menjadi primadona transportasi. Fungsinya mulai digantikan pesawat terbang, yang dapat sampai ke tujuan dengan lebih cepat dan murah. Di tahun 1972, rute pelayaran Bremerhaven – New York berakhir. Dan dua tahun kemudian, berlayar kapal laut pengangkut imigran terakhir dengan tujuan Australia.

 

“Pelayaran” selama dua jam ke Amerika di Deutsche Auswandererhaus pun usai tanpa terasa. Ilusi perjalanan seorang manusia menuju dunia baru ditampilkan dengan cukup apik disini. Selain ruang pamer, museum ini juga menyediakan fasilitas berupa  bioskop mini, dan Forum Migrasi untuk mencari jejak seorang emigran dan mencari arti nama keluarganya, serta  memperlajari perkembangan perpindahan manusia secara global.

 

Di lantai dasar gedung museum, terdapat sebuah kafe yang menghadap langsung ke Pelabuhan Baru. Dari sana kita dapat memandang beberapa perahu yang sedang ditambatkan di dermaga. Bagi anak-anak,  disediakan Kid’s World, ruang bermain bertema Amerika.

*surya*

Posted by: Keluarga Pelancong | May 28, 2007

Kegemukan, Musuh Kesehatan Utama di Jerman

Di Republik Jerman memiliki jumlah kasus kegemukan terbanyak di Uni Eropa. Dua pertiga pria dan lebih dari setengah wanita negeri ini mengalami kelebihan berat badan, bahkan obesitas. Para ahli kesehatan memperingatkan akan penyakit yang diakibatkannya dan menuntut tokoh politik untuk menanganinya.

Tiga puluh sembilan juta warga Jerman kegemukan. Prosentase tertinggi di Eropa, menurut sebuah studi dari International Association for the Study of Obesity (IASO) yang dipaparkan 15 April 2007 lalu. Di tingkat global, situasi Jerman tak jauh berbeda dengan Amerika Serikat. „Kegemukan telah menjadi epidemi dunia dan telah mencapai titik kritis,“ kata Vojtech Hainer, Presiden IASO seksi Eropa kepada suarat kabar Sueddeutsche Zeitung. „Jerman harus memperhitungkan beban berat sistem kesehatan.“

Sebagai dasar perhitungan adalah Body-Mass-Index (BMI), dihasilkan dari berat badan dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter). Hasil perhitungan BMI melebihi 25 dikategorikan sebagai kelebihan berat badan, dan lebih dari 30 sebagai obesitas.

Bagi Fransesco Branca, Penasihat Nutrisi WHO, hasil studi ini tak mengejutkan. “Kelebihan berat badan dan obesitas terjadi bila nutrisi menghasilkan lebih banyak energi dibandingkan pembakaran akibat aktivitas tubuh. Lebih 35 persen kebutuhan energi warga Jerman dihasilkan dari lemak, dari anjuran maksimal 30 persen.”

Di lain pihak, 60 persen penduduk kurang bergerak. Kelebihan berat badan juga merupakan masalah dalam posisi kemasyarakatan : Masyarakat dengan tingkat pendidikan dan penghasilan rendah lebih banyak mengalami kelabihan berat badan, kata Branca.

Lebih jauh, Berthold Koletzko, ahli nutrisi di Universitas Munich kepada Sueddeutsche Zeitung, konsumsi bir juga memegang peran penting. „Warga Jerman dan Ceko minum sangat banyak bir. Bersamaan mereka mendominasi statistik kelebihan berat badan.“


Hasil studi ini langsung mengundang rekasi para tokoh politik negeri ini. Apalagi menurut Koletzko, obesitas dapat memicu gelombang diabetes. „Obesitas membebani produk domestik bruto hingga satu persen di banyak negara, „ kata Branca. Juga menjadi beban sistem kesehatan. Menurut perhitungan pemerintah, biaya kesehatan untuk menanggulangi penyakit akibat kesalahan memilih makanan mengharuskan pemerintah mengeluarkan setidaknya 70 miliar euro per tahun.

Menteri Kesehatan Jerman Ulla Schmidt dan Menteri Konsumen Horst Seehofer kemudian memperkenalkan lima rencana untuk melawan kegemukan di antara warganya. Sasaran lima rencana ini antara lain : penyuluhan dan pencegahan dengan pemberian informasi mengenai nutrisi dan olah raga sedini mungkin, memperbanyak olah raga, menetapkan standar khusus bagi makanan yang dijual di kantin sekolah dan tempat kerja, penelitian terhadap pengaruh nutrisi dan olah raga serta hubungannya dengan penyakit di masyarakat, serta kerja sama antara pemerintah pusat, negara bagian dan pamong praja untuk menyokong gaya hidup lebih sehat.

Tak cukup dengan itu, pertengahan Mei lalu, ahli kesehatan pemerintah menyarankan kenaikan atas pajak makanan tinggi kalori dari 7 menjadi 19 persen, menurut laporan Bild am Sonntag.

Ahli kesehatan Sozialdemokratische Partei Deutschlands (SPD) Elvira Drobinski-Weiß mengemukakan bahwa cara makan tak sehat mesti dikurangi popularitasnya. Sehingga pajak cemilan dan manisan mesti dinaikkan.

Senada, Hans Hauner, ahli nutrisi Universitas Teknik Munich juga menyetujui bahwa pelonjakan harga produk kaya lemak dapat menjadi bagian konsep keseluruhan melawan kegemukan. „Produk kaya lemak sering kali jauh lebih murah dibandingkan bahan makanan segar dann rendah lemak,“ katanya. Namun, pelonjakan harga tak akan ada pengaruhnya jika kurangnya gerak badan tak segera diperangi, tambah Hauner.

Posted by: Keluarga Pelancong | May 25, 2007

Skandal Doping Tim Elit Sepeda Dunia

Berurai air mata, Erik Zabel dan Rolf Aldag, dua selebriti olah raga sepeda Jerman, mengakui pernah menggunakan doping di tahun 1990-an dalam sebuah konferensi pers di Bonn, 24 Mei 2007.

“Saya telah memutuskan secara aktif menggunakan doping,” kata Aldag, bos tim sepeda profesional T-Mobile. Dirinya mengakui menggunakan Epo selama 1995 – 2002. Aldag menyesal telah berbohong. “Saya meminta maaf sebab berbohong dan memakai doping”, mengakhirinya dengan berspekulasi, “Kemungkinan besar semua menggunakannya.”

Mantan bintang T-Mobile lainnya, Erik Zabel juga menyatakan telah berdoping dan berbohong. “Saya telah berbohong bertahun-tahun dan ingin meminta maaf karenanya”. Selama Tour de France 1996, seminggu penuh Zabel memakai epo. namun menghentikannya sebab tak tahan efek sampingnya. Zabel mengaku bersiap menerima resiko dipecat dari tim Milram, tempatnya bergabung sekarang.

Menurut Zabel, pemakaian doping dalam balapan sepeda dimungkinkan sebab adanya celah dalam sistem kontrol. Hal itu belum berubah hingga kini, tuturnya.

Pengakuan dua selebritis olah raga sepeda profesional ini melengkapi pengakuan tiga olahragawan sepeda profesional lainnya, Ivan Basso, pemenang Giro-d’Italia 2006 di awal Mei.

Betz Dietz, juga mantan anggota tim T-Mobile menyatakan bahwa dokter atau perawat tim sendiri yang menyuntikkan doping ke tubuh pembalap. Dietz juga menyebutkan nama dokter tim telekom tersebut : Lothar Heinrich dan Andreas Schmid. Pengakuan Dietz dibenarkan mantan rekan setim, Christian Henn, sembari mengakui dirinya juga telah bertahun-tahun mengkonsumsi bahan pendoping darah, epo, selama karir bersepedanya.

Hanya Jan Ulrich menyangkal telah menggunakan doping selama karirnya sebagai pembalap sepeda. Ulrich, mantan jawara Tour de France 1997 telah mengakhiri karir sebagai pembalap sepeda profesional akhir Februari 2007 lalu.

Bola salju skandal doping besar di jerman ini makin membesar di akhir Mei. Ketika dua dokter tim T-Mobile, Lothar Heinrich dan Andreas Schmid turut mengakui telah mempraktikkan doping di pusat pelatihan tim telekom di Bonn. Sebagai konsekuensi, keduanya dipecat dari Klinik Universitas Freiburg, tempat mereka mengabdi sebagai dokter olahraga, terancam tak bisa praktik lagi sebagai dokter serta kemungkinan dipenjara.

„Saya mengakui telah menyokong pemakaian doping bagi beberapa pembalap profesional di tahun 1990-an,“ kata Schmid sambil mengaskan bahwa tim penerus T-Mobile tak melakukannya. Di stasiun televisi ARD, mantan pembalap telekom lainnya, Udo Bölts berkata pernah menggunakan zat epo selama dua tahun.

EPO alias Erythropoetin, zat stimulan yang digunakan oleh para pembalap tersebut adalah hormon protein. Dia menstimulasi produksi sel darah merah dalam tubuh. Semakin banyak sel darah merah terbentuk, maka asupan oksigen akan meningkat – menambah kemampuan dan stamina tubuh, sebab sel-sel otot juga menerima lebih banyak oksigen. Komite Olimpiade Internasional telah melarang penggunaannya selama lebih dari 12 tahun.

Pengakuan para pembalap profi ini tentu saja mengejutkan sekaligus mengecewakan penggemar olah raga sepeda. Menjadikan olah raga sepeda terperosok ke jurang krisis. Berbagai komentar dan reaksi bermunculan karenanya. Surat kabar Süddeutsche Zeitung menyamakan kasus doping dengan korupsi, bos tim Zabel, Milram, mendiskusikan masa depannya, T-Mobile tetap memperkerjakan Aldag, penyelidikan kasus dugaan doping atas Jan Ulrich memasuki babak baru, dan balapan sepeda di kota Hamm dibatalkan karena mereka ingin menunjukkan aksi melawan doping.

T-Mobile di lain pihak menyatakan tetap akan menjadi sponsor utama olah raga bersepeda hingga tahun 2010. Mereka juga berkeinginan untuk menyokong gerakan melawan doping bersama tim Gerolsteiner dan Credit Agricole dengan memperketat kontrol pengetesan darah.

Thomas Bach, Presiden Ikatan Olah Raga Olimpiade Jerman (DOSB), menghimbau agar dunia olah raga dan politik memanfaatkan pengakuan Aldag dan Zabel sebagai kesempatan untuk menggalakkan Gerakan Anti-Doping. Dirinya berharap agar peraturan lebih ketat akan mulai berlaku sebelum liburan musim panas ini, sehingga dunia olah raga dan negara dapat memperbaiki kemampuan untuk melawan doping.

Posted by: Keluarga Pelancong | May 24, 2007

Sepak Bola Jerman dan Sejarahnya

Sepak bola mulai menyeberang dalam 30 tahun terakhir abad 19 dari Inggris ke Jerman. Olah raga ini awalnya hanya dimainkan di sekolah-sekolah menengah. Saat itu, berolah raga masih merupakan suatu kemewahan.

 

Adalah Konrad Koch, seorang profesor di sebuah sekolah menengah atas di kota Braunschweig yang pertama bersimpati bersimpati pada olah raga ini. Beliau menerjemahkan aturan main sepak bola dari bahasa inggris ke bahasa jerman dan menjadikannya sebagai olah raga sore di sekolahnya tahun 1872. Di tahun 1874 berdiri sebuah klub sepak bola beranggotakan murid-murid sekolah, sekaligus menjadi perkumpulan bola resmi pertama di Jerman.

Makin lama, jumlah pemain bola semakin membengkak. Di awal tahun 1880-an telah berdiri sebuah perkumpulan yang berpengaruh. Kala itu Berlin menjadi pusat permainan bola Jerman, dimana berdiri klub sepak bola pertama Jerman, BFC Germania tahun 1888 di Berlin-Tempelhof.

Sejarah sepak bola secara resmi dimulai di Jerman pada 28 Januari 1900, saat didirikan Deutsche Fussball-Bund (Perserikatan Sepak Bola Jerman) di Leipzig. Perserikatan ini merupakan kumpulan dari klub-klub bola yang terbentuk sebelumnya. Saat ini, Deutsche Fussball-Bund (DFB) beranggotakan sekitar 6,2 juta orang. Olah raga ini sangat menarik terutama bagi kaum muda dan anak-anak. Sepertiga anggota DFB aktif bermain di lebih dari 100 ribu kesebelasan junior negeri ini.

Di mata anak-anak lelaki, Bierhoff, Matthäus, dkk memiliki profesi ideal. Pemain bola duduk di peringkat teratas profesi impian. Sebuah jajak pendapat oleh peneliti generasi muda, Müncher Institut für Jugendforschung, memaparkan bahwa sebanyak 14,5 persen anak lelaki usia enam hingga 14 tahun ingin menjadi pemain bola, dua kali lebih banyak dibanding lima tahun sebelumnya.

Tren sepak bola wanita juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. DFB mencatat sekitar 850 ribu anggota wanita yang tergabung di hampir 7 ribu kesebelasan. Kenaikan jumlah anggota terutama dari kesebelasan wanita berusia di bawah 16 tahun. Kemenangan kesebelasan wanita Jerman di musim gugur 2003 di Amerika Serikat mulai menghapus kesan bahwa sepak bola hanya permainan kaum lelaki.

 

Setelah terbentuk klub sepak bola pertama di Inggris, ketenaran sepak bola merambat ke Skotlandia, Irlandia dan Wales. Tak lama setelahnya, daratan Eropa menyusul dengan negara Belanda dan Denmark  mendirikan perserikatan bola nasional. Deutsche Fussball-bund bergabung dengan Federasi Sepak Bola Dunia FIFA tahun 1905.

 

Di tahun-tahun awal, kesebelasan Jerman sedikit mengalami kesuksesan saat bertanding melawan negara lainnya. Dan kesebelasan Jerman belum ikut bertanding di Piala Dunia pertama tahun 1930 di Uruguay. Namun jika sekarang kita perhatikan neraca hasil pertandingan Jerman di kancah persepakbolaan internasional, terlihat bahwa kesebelasan negeri ini termasuk tim yang solid: Tiga kali kampiun dunia, empat kali juara dua dunia, dua kali peringkat tiga piala dunia, tiga kali juara Eropa, dua kali peringkat dua piala Eropa, dan sejak 1954 hingga sekarang selalu tampil dalam babak final Piala Dunia. Dunia pun mengenal Lothar Matthäus, bomber Gerd Müller, Franz Beckenbauer sang kaisar, Jürgen Klinsmann, hingga Michael Ballack sebagai pesepak bola tangguh. Momen kemenangan pertama Jerman di kancah dunia tahun 1954 mereka sebut sebagai „Das Wunder von Bern“ atau „Keajaiban Bern“.

 

Yang juga tak terlupakan dalam sejarah sepak bola Jerman adalah saat Jerman Timur memenangi medali emas di Olimpiade musim panas tahun 1976 di Montreal, Kanada. Semuanya menjadikan tim Jerman sebagai regu papan atas serta disegani di seluruh dunia.

 

Dunia sepak bola wanita tak kalah semarak. Pada tahun 2003 kesebelasan nasional wanita DFB untuk pertama kalinya menjadi juara dunia setelah sebelumnya lima kali menggondol juara piala Eropa (1989, 1991, 1995, 1997, dan 2001), menambah daftar panjang keberhasilan DFB.

*harian surya*

Posted by: Keluarga Pelancong | May 24, 2007

Karnaval

Di kota-kota katolik utama di daerah aliran Sungai Rhein di Jerman, seperti Köln atau Cologne, Düsseldorf, dan Mainz, karnaval adalah hal yang penting dalam masyarakatnya. Bagi mereka, ajang ini lebih dari sekedar acara rutin tahunan.

 

Tradisi perayaan karnaval di Rheinland, sebutan daerah aliran sungai Rhein di Jerman, berakar dari agama Katolik, yakni ibadah puasa menjelang paskah yang kemudian bercampur dengan tradisi merayakan berakhirnya musim dingin di Abad Pertengahan. Dan sebelum berpuasa selama 40 hari sebelum paskah, mereka ingin berpesta terlebih dahulu.

 

Tahun ini, acara puncak karnaval, yakni Rosenmontag (Senin Mawar) jatuh pada tanggal 27 Februari, dimulai tepat pukul 11.11 waktu setempat. Selama beberapa hari sebelumnya diadakan karnaval-karnaval kecil, misalnya karnaval anak-anak. Di hari itu, iring-iringan karnaval berupa mobil hias, penari, marching band dan peserta berkostum aneka rupa sepanjang 6,5 kilometer di Köln dan Düsseldorf menyemarakkan pusat kota. Mereka berpesta, bahkan saat salju masih turun dengan lebat. Sekitar 150 ton manisan dibagikan kepada penonton selama acara, termasuk 700 ribu batang coklat dan 22 ribu kotak praline.

 

Nama Rosenmontag berawal dari kota Köln, dimana sekitar tahun 1823 terbentuk Komite Pengatur Perayaan, sebuah komite yang secara resmi bertanggung jawab atas penyelenggaraan karnaval. Di hari Minggu, tiga minggu sebelum Paskah, Sri Paus akan mempersembahkan Mawar keemasan. Karena karnaval berlangsung di hari Senin, maka hari tersebut dinamakan Rosenmontag.

 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, karnaval tahun ini pun mengusung tema tertentu. Piala Dunia, Angela Merkel dan pemerintah koalisi menjadi tema sebagian besar mobil hias peserta karnaval.

 

Karnaval tahunan ini merupakan bisnis musiman bernilai milyaran euro. Sekitar dua juta orang dari seluruh jerman memadati pusat-pusat kota penyelenggara karnaval. Pendapatan total tahunan dari acara ini berkisar antara 4 hingga 5 miliar euro. Bisnis kostum menjadi primadona, karena tak hanya peserta pawai yang berkostum, para penonton dan warga kota pun mengenakan kostum beraneka rupa. Rumah makan dan perusahaan taksi akan memperkerjakan lebih banyak orang pada masa ini.

 

Konon, di minggu menjelang karnaval, kita akan dapat melihat Jerman dan orang Jerman dengan cara berbeda. Mereka akan terlihat lebih ramah dan bahagia. Sapaan “Helau” dan “Kölle Alaaf” sering terdengar. Ini adalah saat bersenang-senang dan tertawa, komentar salah seorang pengunjung di televisi. Di minggu liar, minggu saat karnaval berlangsung, warga kota akan keluar rumah sepanjang malam dan siang berkostum warna-warni. Para turis yang berkunjung ke Rheinland selama festival sering tak percaya, melihat begitu banyak orang dewasa berpakaian konyol dan aneh berjalan-jalan.

*neraca*

Posted by: Keluarga Pelancong | May 24, 2007

Jerman Sebagai Pusat Pameran

Diantara negara-negara lain di dunia, Jerman merupakan negara penyelenggara internasional No. 1 saat ini. Dua pertiga pameran internasional utama global diselenggarakan di negara ini.

Setiap tahun, kota-kota pemeran utama di Jerman menyelenggarakan antara 150 hingga 170 pameran berskala internasional, dengan 160 ribu peserta pameran, dan dikunjungi oleh hampir sepuluh juta orang. Internasionalisasi adalah point tambahan yang dimiliki pameran di Jerman. Lebih dari separuh peserta pameran berasal dari luar negeri, sepertiganya dari luar Eropa. Hampir seperlima pengunjung datang dari lebih dari 190 negara di dunia.

Pameran dengan jumlah pengunjung terbanyak diantaranya Hannnover Messe sebagai pameran industri terbesar di dunia, Pameran buku Frankfurt alias Frankfurter Buchmesse, Pameran komputer CeBIT di Hannover dan Internationale Automobilaustellung (IAA) di Frankfurt, dikunjungi dua ratus ribu hingga hampir sejuta orang.

Pameran adalah sektor jasa penting bagi perekonomian Jerman. Untuk menyelenggarakan pameran berskala internasional dan regional, tersedia 24 pusat pameran di kota-kota utama Jerman, dengan ruang pamer keseluruhan seluas 2,65 juta meter persegi. Empat dari lima pusat pameran terbesar dunia, berada di Jerman. Menurut data tahun 2005, selama pameran, para pengunjung dan peserta pameran mengkontribusikan kira-kira 10 miliar euro per tahun. Efek ekonomi dari sektor jasa ini mencapai 23 miliar euro, dan menciptakan sekitar 250 ribu lapangan kerja langsung maupun tak langsung.

Sebagai negara industri, dengan 9 juta orang atau seperempat angkatan kerja yang bekerja di dalamnya, Jerman membutuhkan internasionalisasi bagi industrinya. Dan bagi industri, pameran merupakan instrumen komunikasi dan marketing tak tergantikan dalam persaingan global.

Pameran internasional merupakan instrumen terpenting komunikasi business-to-business, langkah awal suatu perusahaan untuk mengenalkan produk kepada pasar, menemukan pasar baru bagi produknya, dan menjalin kontak dengan pelanggan yang telah ada. Pameran internasional adalah even, dimana perusahaan industri Jerman dapat mempresentasikan daya saing dan kemampuan inovasinya kepada publik ahli dan publik biasa. Disini akan dipertunjukkan teknologi, produk serta tren baru yang tercipta. Para peserta pameran dapat membandingkan presentasinya secara langsung dengan para pesaing global.

Sebagai penyedia ruang pamer utama, Jerman didukung oleh letak geografisnya yang berada di jantung Eropa, ditunjang pula dengan infrastruktur terbaik serta syarat ideal bagi presentasi dan inovasi. Infrastruktur pendukung antara lain tersedianya 18 bandara internasional dan 12 bandara regional, jaringan kereta api yang menghubungkan kota-kota di hampir seluruh negeri dan kota-kota besar lainnya di Eropa, pusat pameran yang gampang dicapai oleh kendaraan umum dan pribadi, serta jaringan jalan bebas hambatan gratis sepanjang 12.000 kilometer.

*neraca*

Older Posts »

Categories