Posted by: Keluarga Pelancong | May 28, 2007

Kegemukan, Musuh Kesehatan Utama di Jerman

Di Republik Jerman memiliki jumlah kasus kegemukan terbanyak di Uni Eropa. Dua pertiga pria dan lebih dari setengah wanita negeri ini mengalami kelebihan berat badan, bahkan obesitas. Para ahli kesehatan memperingatkan akan penyakit yang diakibatkannya dan menuntut tokoh politik untuk menanganinya.

Tiga puluh sembilan juta warga Jerman kegemukan. Prosentase tertinggi di Eropa, menurut sebuah studi dari International Association for the Study of Obesity (IASO) yang dipaparkan 15 April 2007 lalu. Di tingkat global, situasi Jerman tak jauh berbeda dengan Amerika Serikat. „Kegemukan telah menjadi epidemi dunia dan telah mencapai titik kritis,“ kata Vojtech Hainer, Presiden IASO seksi Eropa kepada suarat kabar Sueddeutsche Zeitung. „Jerman harus memperhitungkan beban berat sistem kesehatan.“

Sebagai dasar perhitungan adalah Body-Mass-Index (BMI), dihasilkan dari berat badan dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter). Hasil perhitungan BMI melebihi 25 dikategorikan sebagai kelebihan berat badan, dan lebih dari 30 sebagai obesitas.

Bagi Fransesco Branca, Penasihat Nutrisi WHO, hasil studi ini tak mengejutkan. “Kelebihan berat badan dan obesitas terjadi bila nutrisi menghasilkan lebih banyak energi dibandingkan pembakaran akibat aktivitas tubuh. Lebih 35 persen kebutuhan energi warga Jerman dihasilkan dari lemak, dari anjuran maksimal 30 persen.”

Di lain pihak, 60 persen penduduk kurang bergerak. Kelebihan berat badan juga merupakan masalah dalam posisi kemasyarakatan : Masyarakat dengan tingkat pendidikan dan penghasilan rendah lebih banyak mengalami kelabihan berat badan, kata Branca.

Lebih jauh, Berthold Koletzko, ahli nutrisi di Universitas Munich kepada Sueddeutsche Zeitung, konsumsi bir juga memegang peran penting. „Warga Jerman dan Ceko minum sangat banyak bir. Bersamaan mereka mendominasi statistik kelebihan berat badan.“


Hasil studi ini langsung mengundang rekasi para tokoh politik negeri ini. Apalagi menurut Koletzko, obesitas dapat memicu gelombang diabetes. „Obesitas membebani produk domestik bruto hingga satu persen di banyak negara, „ kata Branca. Juga menjadi beban sistem kesehatan. Menurut perhitungan pemerintah, biaya kesehatan untuk menanggulangi penyakit akibat kesalahan memilih makanan mengharuskan pemerintah mengeluarkan setidaknya 70 miliar euro per tahun.

Menteri Kesehatan Jerman Ulla Schmidt dan Menteri Konsumen Horst Seehofer kemudian memperkenalkan lima rencana untuk melawan kegemukan di antara warganya. Sasaran lima rencana ini antara lain : penyuluhan dan pencegahan dengan pemberian informasi mengenai nutrisi dan olah raga sedini mungkin, memperbanyak olah raga, menetapkan standar khusus bagi makanan yang dijual di kantin sekolah dan tempat kerja, penelitian terhadap pengaruh nutrisi dan olah raga serta hubungannya dengan penyakit di masyarakat, serta kerja sama antara pemerintah pusat, negara bagian dan pamong praja untuk menyokong gaya hidup lebih sehat.

Tak cukup dengan itu, pertengahan Mei lalu, ahli kesehatan pemerintah menyarankan kenaikan atas pajak makanan tinggi kalori dari 7 menjadi 19 persen, menurut laporan Bild am Sonntag.

Ahli kesehatan Sozialdemokratische Partei Deutschlands (SPD) Elvira Drobinski-Weiß mengemukakan bahwa cara makan tak sehat mesti dikurangi popularitasnya. Sehingga pajak cemilan dan manisan mesti dinaikkan.

Senada, Hans Hauner, ahli nutrisi Universitas Teknik Munich juga menyetujui bahwa pelonjakan harga produk kaya lemak dapat menjadi bagian konsep keseluruhan melawan kegemukan. „Produk kaya lemak sering kali jauh lebih murah dibandingkan bahan makanan segar dann rendah lemak,“ katanya. Namun, pelonjakan harga tak akan ada pengaruhnya jika kurangnya gerak badan tak segera diperangi, tambah Hauner.


Responses

  1. banyak berita tentang jerman, pernah tinggal di jerman ya ?

  2. Masih, Pak…..

  3. o, klo ke jerman itu susah ya Bu ?
    caranya gimana ya ? 😀

  4. paling mudah, dengan visa studi…

  5. o gitu…thank youuuuu


Leave a comment

Categories